Senin, 26 November 2012

perspektif stikom dari diri saya

1. dari segi pandangan yang telah saya amati, dibelakang SG ada sebuah lapangan / lahan yang kosong untuk bisa digunakan sebagai peluang usaha dimana usaha tersebut di efektifkan pada saat ada sebuah event atau acara dari STIKOM. disana kita bisa membuka peluang usaha berupa penjualan makanan ringan, minuman dll. dan juga disana diberi tempat duduk dan meja, tidak lupa payungan utnuk terhindar dari sengatan matahari. dengan adanya fasilitas - fasilitas tersebut dapat menarik para konsumen. apalagi konsumen tersebut dari kalangan anak SMA yang sedang ada pertandingan / event.


2. dsiebelah parkiran ada sebuah lahan kecil yang dapat dijadikan sebuah usaha dengan fasilitas sebuah taman yang dimana taman tersebut bisa ditempati untuk, tujuannya agar mahasiswa dapat duduk disana sambil menikmati taman yang rindang dan sejuk, ditambah juga apabila ada sebuah usaha yang menjual makanan ringan disana, akan dapat menguntungkan.

Rabu, 25 April 2012

TUGAS JARKOM Protocol Routing


nama : mochammad irfan
nim    : 10.41010.0283

Protocol Routing Classfull
Protocol routing classfull merupakan suatu mekanisme mehubungkan 2 mesin atau jaringan agar bisa berkomunikasi walaupun mempunyai network id yang berbeda-beda. Berikut jenis protocol routing classfull: 

RIP (Routing Information Protocol) 
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
• RIPv1
• RIPv2
• RIPng
Dan yang termasuk dalam classfull routing adalah RIP v1 dimana semua alat di jaringan harus menggunakan subnet yang sama dan RIP v1 ini tidak mengirimkan update dengan informasi subnet didalamnya.
RIP juga sebuah Routing protocol jenis distance-vector sejati. RIP mengirimkan Routing tabel yang lengkap ke semua interface yang aktif setip 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secaradefault memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15, yang berarti nilai 16 dianggap tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja dengan baik dinetwork-network yang kecil, tetapi RIP tidak efisien pada network-network besar atau padanetwork-network banyak router terpasang.
RIP versi satu menggunakan classfull Routing, yang berarti semua alat di network harus menggunakan subnet mask yang sama. Ini karena RIP versi satu tidak mengirimkan update dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP versi dua menyediakan sesuatu yang disebut prefix Routing, dan bisa mengirimkan informasi subnet mask bersama dengan update-update rute, dan ini disebut classless Routing.

Kelebihan 
• menggunakan Triggered Update sehingga mempunyai timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Pengaturannya tidak terlalu rumit sehingga jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan 
• hanya mempunyai nilai hop max 15 dan apabila lebih maka tidak terjangkau, sehingga tidak bisa digunakan dalam jaringan besar yang mempunyai banyak router (seperti WAN). Jumlah host terbatas.

Diagram Rip 1.1


IGRP Interior Gateway Routing Protocol
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
Kelebihan
• support = 255 hop count
Kekurangan
• Jumlah Host terbatas
Diagram IGRP 1.2



Protokol Classless Routing
Suatu protocol routing yang memasukkan subnet mask pada network address saat routing update. Berikut ini jenis protocol classless routing:

Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. Bgmn bila router cisco digunakan dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas, EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.

Kelebihan
• melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
• memerlukan lebih sedikit memori dan proses
• memerlukan fitur loopavoidance
• menggunaka algoritma DUAL (Diffusing-Update Algrithm) dalam menentukan jalur terpendek dalam            jaringan. Support sampai dengan 255
Kekurangan
• Hanya bisa untuk Router Cisco
Diagram EIGRP 1.3



Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1. Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan
• tidak menghasilkan routing loop
• mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
• dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
• membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
• waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan
• Membutuhkan basis data yang besar
• Lebih rumit
Diagram OSPF 1.4

Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
Kelebihan
• Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
• Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
Diagramp BGP 1.5



IS-IS
-          The Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol routing Interior Gateway Protocol (IGP)
-          IS-IS adalah link-state routing protocol
-          IS-IS sangat efisien dalam penggunaan bandwidth jaringan.
The Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol routing Interior Gateway Protocol (IGP) standar oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dan umum digunakan dalam jaringan Penyedia Layanan besar. IS-IS juga dapat digunakan di jaringan Enterprise yang sangat besar. IS-IS adalah link-state routing protocol, menyediakan konvergensi cepat dan sangat baik skalabilitas. Seperti semua link-state protokol, IS-IS sangat efisien dalam penggunaan bandwidth jaringan.
Kelebihan :
sangat efisien dalam penggunaan bandwidth jaringan. 

Rabu, 21 Maret 2012

RESUME Jaringan Komputer II


nama : mochammad irfan
nim    : 10410100283

Addresing
-          Addresing merupakan proses pemberian alamat  logical berupa IP address pada paket data yang akan dikirimkan.
-          Protocol yang digunakan pada layer ini adalah IP (Internet protokol)
Encapsulation
-          Encapsulation merupakan pembungkusan data / layer.
Routing
-          Komunikasi antara layar network disebut sebagai routing.
-          Routing adalah proses pembentukan jalur-jalur dari paket-paket data yang akan dilewatkan di jaringan.
-          Fungsi router mengkomunikasikan jaringan yang berbeda
Ada empat jenis ARP pesan yang dapat dikirimkan oleh protokol ARP. Ini akan dikenali dengan empat nilai dalam "operasi" bidang ARP sebuah pesan.
Jenis pesan adalah:
1. ARP request ARP permintaan
2. ARP reply ARP balasan
3. RARP request RARP permintaan
4. RARP reply RARP balasan
                                                        
IP (Internet Protocol)
-          Karakteristik dari IP
·    Connectionless : tidak ada proses membangun hubungan terlebih dahulu ketika akan melakukan pengiriman data.
-          Pembantu IP dalam menjalankan tugas
·         ICMP
·         ARP
·         RARP
-         Utility
·         IP config / if config
·         Ping
·         Tracert
·         Nb stat-n (net bios status)
·         Net-a
IP Class
-          IP address terbagi atas 5 kelas (A,B,C,D,E)
-          IP Address kelas A,B,C digunakan untuk pengalamatan IP public
-          IP address kelas D digunakan untuk pengalamatan multicast
-          IP Address kelas E digunakan untuk pemakaian masa depan (termasuk untuk penelitian)
01111111111.x.x.x = A
11011011.x.x.x = D / E
1111111.x.x.x = ?
10101010.x.x.x.x = B

Konversi Binary ke Decimal
IP address dapat direpresentasikan kedalam 2 macam cara:
*        Decimal (misal 131.107.2.200)
*        Binary (misal 1000 0011. 01101011. 00000010. 11001000)
*        Manusia menggunakan IP address dengan menggunakan format notasi bertitik seperti 131.107.2.200, sementara computer secara internal menggunakan system binary untuk berkomunikasi antar hosts.
*        Jangan meremehkan kemampuan anda untuk melakukan konversi dari decimal ke binary atau sebaliknya. Kemampuan ini sangat berguna sekali untuk membuat custom network address pada jaringan anda.
*        Table berikut adalah patokan untuk mengkonversikan decimal ke binary. Baris pertama adalah posisi bit yang dari kanan menuju ke kiri dimulai dari nilai 0 sampai 7. Posisi bit pertama dengan nilai 0 dan sampai posisi bit terakhir (posisi ke 8 ) dengan nilai 7. Sementara nilai bit hanya 1 atau 0 sebagai bilangan binary.

 
Konversi Decimal ke Binary
Kebalikan dari diatas, konversi dari binary ke decimal bisa dijelaskan dengan menggunakan table berikut ini, dengan masih mengacu pada table konversi diatas. Dimisalkan adalah konversi IP address 218.132.10.55 kedalam format bisanry bisa dijelaskan sebagai berikut.

 

Senin, 27 Februari 2012

OSI 7 layer

Pengertian

Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.

Ada 2 grup model dalam layer OSI, yaitu:

1. upper layer
“Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”.

2. lower layer.
 “Lower layer” adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

OPEN
“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).

Modularity
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.

7 layers
Ada 7 layers dalam  OSI, yaitu:
1. Layer Physical
2. Layer Data-link
3. Layer Network
4. Layer Transport
5. Layer Session
6. Layer Presentation
7. Layer Application

FUNGSI LAYER
1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
2. Layer Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
7. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.